Kamis, 13 Maret 2008

Misteri Otak yang Harus Anda Ketahui




Banyak misteri yang telah terjadi di dalam otak kita. Banyak hal yang belum dketahui sepenuhnya mengenai bagaimana otak kita bekerja. Kalau Anda ingin mengenal otak Anda lebih jauh, berikut ini adalah delapan misteri otak yang telah terungkap.

1. Bagaimana Memori Terbentuk

Misalnya Anda bertemu teman baru. Pertama kali melihatnya, Anda langsung menyerap semua informasi yang Anda lihat: panjang rambutnya, suaranya, bau sabun yang dipakai, dsb. Ketika Anda mulai bicara padanya, hippocampus, bagian berbentuk kuda laut di cuping temporal otak Anda, telah mengubah semua stimuli eksternal itu ke memori. Semua memori potensial ini memang harus melalui 'gerbang' itu sebelum berakar di memori Anda.

"Hippocampus hanyalah tempat penyimpanan awal menuju ke sebuah proses yang jauh lebih kompleks. Setelah memori sudah diproses, maka akan disembunyikan ke dalam berbagai komponen sensor dan didistribusikan ke otak. Jika Anda mengingat teman baru Anda tadi atau melihat wajahnya, maka komponen-komponen tadi akan terkumpul kembali."

2. Efek Alkohol Pada Otak

Alkohol bisa menyebabkan amnesia sementara dengan cara mengganggu kemampuan hippocampus menciptakan memori.

3. Mengapa Anda Tidak Ingat Ketika Dilahirkan

Sesuatu yang traumatis seperti saat ketika kita dilahirkan mestinya bisa meninggalkan jejak di memori Anda. Tapi ternyata tidak. Rata-rata kita bisa mengingat paling lama di usia 5 tahun. Mengapa? Menurut sebagian ahli, ketika kita belajar bicara, kita tidak bisa lagi mengakses memori di waktu kita belum bisa bicara. Ada juga yang mengatakan bahwa di bawah usia 5, tingkat myelin kita sangat rendah. Myelin adalah saraf pelindung yang membantu konduksi signal otak. Akibatnya, memori di bawah 5 tahun tidak bertahan.

4. Siapa Lebih Unggul, Otak Atau Komputer

Persaingan terus terjadi, namun percayalah bahwa hingga kini otak Anda masih menang. Otak kita memiliki 1000- kali memori lebih banyak dari komputer tercanggih sekalipun (minimal sampai tahun 2020). Tidak seperti komputer yang menyimpan info dalam lokasi spesifik, otak manusia menyebar memori ke berbagai saraf. Karena itu kehilangan satu saraf tidak akan mempengaruhi memori secara keseluruhan.

5. Tentang Amnesia

Lupakan apa yang Anda lihat di opera sabun. Amnesia total seperti yang Anda sering lihat di serial tv sangat jarang terjadi. Jika terjadipun, itu karena trauma psikologis yang luar biasa berat, bukan karena terpukul benda keras. Terpukul benda keras bisa menyebabkan sebuah kondisi amnesia tertentu yang bisa membuat orang lupa dalam jangka waktu tertentu. Misalnya Anda berkenalan dengan orang, lalu Anda pergi. Sepuluh menit kemudian Anda datang lagi dan dia sudah melupakan Anda.

6. Mengapa Anda Ingat Cara Bersepeda

Ketika seorang anak belajar naik sepeda, dia sedang membuat dua set memori. Yang pertama yaitu memori eksplisit yang merekam hal-hal seperti warna sepeda dan senangnya bisa bersepeda tanpa ditemani. Yang satu lagi ialah implisit memori, yang merekam semua kegiatan organ tubuh atau mekanikal tubuh dalam menggayung sepeda. Ketika memori eksplisit gagal, memori implisit akan terus ada.

7. Mengapa Anda Sering Kehilangan Kunci

Tidak mungkin untuk mengingat setiap detail dari apapun yang terjadi dalam kehidupan kita. Jadi otak membuat generalisasi dari semua itu. Misalnya apel. Selain mengingat setiap apel yang kita pernah makan seumur hidup, otak menciptakan gambaran umum tentang apel: keras, enak, merah atau hijau. Hal yang sama terjadi pada kunci Anda. Misalnya Anda sudah menyimpan gambaran umum bahwa laci adalah tempat Anda menyimpan kunci. Jadi jikalau Anda menaruhnya di tempat lain, Anda bisa mengalami kesulitan karena tidak sama dengan formula di otak Anda.

8. Ketika Mulai Banyak Lupa

Pada dasarnya, penuaan adalah alasan paling umum bagi manusia untuk kehilangan memori. Anda bisa menjadi sulit menyimpan info baru seperti nama orang, misalnya. Satu-satunya cara melawan ini ialah dengan mendapat pertolongan dari penglihatan Anda. Penglihatan mempengaruhi 60% kerja otak. Jadi kalau ingin mengingat nama orang, coba mengingatnya dengan cara membayangkan wajahnya. Karena itu, sejak pertama mengenal, carilah cara menghubungkan nama dan keunikan wajah orang tersebut.

Intinya, otak kita memang punya daya kerja yang sangat unik. Hargai dan peliharalah dengan baik![jwb/jul]. Rileks.com

Rabu, 12 Maret 2008

Susu Formula Tercemar Sudah Ditarik

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk susu formula dan makanan bayi yang diduga mengandung bakteri Enterobacter sakazakii oleh peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) jauh-jauh hari sudah ditarik dari pasaran. Penelitian yang dilakukan pun tidak terjadi saat ini, melainkan dalam kurun 2003 hingga 2006.

''Produk yang dimaksud sudah ditarik dari pasaran. BPOM meyakini saat ini tak ada lagi susu tercemar yang beredar di pasaran,'' ujar Kepala BPOM, Husniah Rubiana Thamrin Akib, Rabu (27/2) di Jakarta. Bahkan, katanya,
BPOM sudah melakukan pemeriksaan mikrobiologi terhadap sampel produk tersebut sepanjang 2007 untuk mendeteksi kemungkinan pencemaran. ''Kalau produk bersangkutan ada yang bermasalah, kita panggil produsennya dan minta mereka memperbaiki produknya.''

Selain pemeriksaan terhadap cemaran mikrobiologi berupa bakteri, termasuk bakteri penyebab diare (Salmonella sp, Eschericia colli, dan Enterobacter sakazakii), BPOM juga memeriksa kemungkinan cemaran kapang dan mikroorganisme pathogen lain pada produk-produk itu.

Namun, BPOM tak memublikasikan hasil pemeriksaan rutin itu ke publik. ''Karena standard operating procedure-nya (SOP) memang demikian, di mana-mana juga seperti itu.''

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Pangan Dunia (FAO), papar Husniah, merekomendasikan pemeriksaan cemaran Enterobacter sakazakii pada susu formula bubuk tahun 2005 karena sebelumnya ada laporan kejadian diare pada balita yang mengonsumsi susu tercemar Enterobacter di Jepang.

''Di Indonesia hingga saat ini belum ditemukan kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh Enterobacter sakazakii. Di sini penyebab utamanya Salmonella dan E colli,'' katanya.

Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Hardinsyah, memperkuat BPOM. Dari 100 ribu bayi berusia di bawah satu tahun, hanya satu bayi yang kemungkinan terinfeksi bakteri Enterobacter. ''Di Inggris, sejak 1961 sampai 2003, hanya ada 48 kasus.''

Kendati kasus pencemaran oleh bakteri itu langka, namun warga kadung resah pada pemberitaan yang ada. ''Saya sekarang tidak tenang dan langsung menghentikan susu formula untuk anak saya,'' kata Vita (27 tahun), warga Kota Tasikmalaya yang baru melahirkan.

Kiat membunuh bakteri:
* Bakteri ini dapat dibunuh dengan air panas pada suhu 70 derajat Celcius, meski berakibat kehilangan dan kerusakan zat gizi pada susu formula.
* Botol susu harus selalu steril dengan merebus di air mendidih.
* Larutkan susu formula secukupnya, sehingga segera habis diminum bayi.
* Hindari melarutkan dalam jumlah banyak untuk diminum beberapa jam.
* Memperpendek waktu pemberian susu pada bayi, lebih baik dibuatkan berkali-kali dgn cara steril.
* Sebaiknya membeli susu formula dalam kemasan kecil, sehingga cepat habis. Bila kemasan besar, akan lama habis dan besar peluang tercemar Enterobacter sakazakii.
* Meningkatkan kewaspadaan akan sanitasi selama proses penyimpanan, penyiapan, dan pemberian susu formula pada bayi, termasuk peralatan, air, dan pihak terlibat.

Sumber: Ketua Pergizi Pangan

Bila bakteri Enterobacter sakazakii menyerang bayi, dapat mengakibatkan radang selaput otak, radang usus, gangguan neurologik bahkan kematian. Menurut WHO pada 2004, 20-50 persen penderita mengalami kematian.
Selain terdapat pada susu formula, bakteri ini bisa ditemukan juga di cokelat, kentang, sereal, dan di lingkungan lembab. Pada suhu kamar, jumlah bakteri berkembang dua kali lipat dalam 45 menit, dan pada suhu kulkas jumlahnya dobel dalam waktu 14 jam.

(eye/c62/mus/rig ) republika.co.id

Daftar Susu Yang Ditarik Karena Bakteri Sakazakii

Daftar A: Produk Daging, Susu, Telur Dan Hasil Olahnya Yang Dilarang
No. Nama Dagang Jenis Produk Negara Asal
1. Elle & Vire Skim Milk UHT rasa vanila Belgia/Perancis
2. Elle & Vire Skim Milk UHT rasa strawberry Belgia/Perancis
3. Elle & Vire Skim Milk UHT rasa cokelat Belgia/Perancis
4. Elle & Vire Skim Milk UHT natural Belgia/Perancis
5. Magnum Ice Cream Belgia (Milk Fat)


Daftar B: Produk Daging, Susu, Telur, Dan Hasil Olahnya Yang diamankan Sementara
No. Nama Dagang Jenis Produk Negara Asal
1. Campina Dutch Breda Butter Belanda
2. De Hollandsche Boerin Keju Belanda
3. Pregestimil Susu Bubuk Belanda
4. Breda Mentega Belanda
5. Pere de Du Tomato Daging ayam olahan Perancis
6. Pere de Du Fillet Cordon Daging ayam olahan Perancis
7. Pere de Du Nugets Daging ayam olahan Perancis
8. Perc de Du Drum Sticks Daging ayam olahan Perancis
9. Maya Brand Corned Beef Perancis
10. ABC Corned Beef Corned Beef Perancis
11. President Emmental ex France Keju Perancis
12. President Creme Liquide UHT Perancis
13. President Butter Perancis
14. President Butter salted batangan Perancis
15. President Butter unsalted Perancis
16. Elle & Vire Skimmed milk Perancis
17. Elle & Vire French Butter Perancis
18. Elle & Vire Spredable butter Perancis
19. Elle & Vire French Butter Perancis
20. Elle & Vire Cheese spread Perancis
21. Elle & Vire Cheese Perancis
22. Suny Boy Full Cream Milk Powder Perancis
23. Suny Boy Susu UHT Perancis
24. Plumrose Chicken Hot Dog Jerman

Daftar C: Produk Susu Dalam Negeri , Yang Aman Untuk Digunakan
No. Nama Barang Jenis Produk
1. Frisian Flag Susu Bubuk Full Cream
2. Kompleta Susu Kental Manis
3. Caleimex Susu Rendah Lemak
4. Dutch Lady Susu Cair
5. Susu Bendera 123 Susu Pertumbuhan
6. Susu Bendera Yes! Susu Cair
7. Susu Bendera SKM Susu Kental Manis
8. Enaak Susu Kental Manis
9. Indomilk Susu Kental Manis
10. Indomilk Susu Pasteurisasi
11. Indomilk Susu Evaporasi
12. Kremer Krim Kental Manis
13. Tiga Sapi Krim Kental Manis
14. Tiga Sapi Susu Bubuk
15. Sustagen Susu Bubuk
16. Enfapro Susu Formula Lanjutan
17. Enfragrow Susu Pertumbuhan
18. Enfamil Susu Bayi
19. Bebelac 1 Susu Bayi
20. Bebelac 2 Susu Formula Lanjutan
21. Delilac Susu Pertumbuhan
22. Tropicana Slim Susu Bubuk
23. Nutrifood Susu Bubuk Instan
24. Nutrifood WRP Susu
25. Promina Susu Bubuk
26. Sun Susu Bubuk
27. SMA Susu Bayi
28. S-26 Susu Bayi
29. Promil Susu Formula Lanjutan
30. Procal Susu Pertumbuhan
31. Enercal Susu
32. Nursoy Susu Formula Khusus
33. Bear Brand Susu Steril Cair
34. Cap Nona Susu Kental Manis
35. Cap Nona Susu Evaporasi
36. Carnation Susu Bubuk
37. Carnation Susu Evaporasi Cair
38. Dancow Susu Bubuk
39. Dancow Susu Beraroma
40. Dancow Balita Susu Pertumbuhan
41. Lactogen 1 Susu Bayi
42. Lactogen 2 Susu Formula Lanjutan
43. Milkmaid Susu
44. Anlene Susu Bubuk
45. Nan Susu Bayi
46. Anchor Susu Bubuk Full Cream
47. Birch Tree Susu Beraroma
48. Dumes Mames Susu Bayi
49. FMC Powder Susu Bubuk Full Cream
50. Indokilin Susu Bubuk Full Cream
51. Kilimas Susu Beraroma
52. LLM Susu Formula Khusus
53. Milco Susu Beraroma
54. Nini Susu Bayi
55. Sari Husada Susu Bubuk Full Cream
56. SGM Susu Bayi
57. Vitalac Susu Bayi
58. Ultra Susu UHT

Sumber: Milis Sosial dan BBM

Koki: Semakin Tua, Gaji Semakin Tinggi

Makanan lezat dan penampilam yang mengundang selera menjadi daya tarik tersendiri bagi restoran besar atau kafe. Yang sibuk mewujudkan hal itu adalah koki. Supriyadi, salah satu koki di Hard Rock Cafe, mengungkapkan, tugasnya sehari-hari adalah mengawasi kualitas resep makanan yang disajikan. Bertindak sebagai supervisor kitchen, pria asal Jakarta yang hampir 10 tahun menggeluti dunia kuliner ini bekerja mengontrol hasil dan memberi resep sentuhan akhir pada makanan. ''Saya harus melakukan pengecekan ganda agar kualitas terjaga,'' ujarnya. Sedangkan Susilo, wakil chef di Hard Rock Cafe, menangani sentuhan akhir makanan dan mengawasi resep produksi makanan dingin dan panas, seperti resep pembuatan sup, daging, dan ayam.

Selain mengawasi alur makanan hingga siap saji, keduanya pun turut memikirkan resep-resep baru. ''Kami mengeluarkan menu baru hampir enam bulan sekali,'' ujar Susilo. Selain itu, resep masakan yang tersaji pun harus disesuaikan dengan lidah Indonesia. Misalnya saja, resep ayam ala internasional kerap tidak menggunakan garam. Tapi, kata Susilo, untuk menyesuaikan lidah Indonesia garam pun perlu dibubuhkan.

Susilo mengaku menggeluti profesi koki sejak 1996. Awalnya, ia sempat mengambil kuliah perhotelan Buena Wisata di Yogyakarta. Sedangkan Supriyadi sudah lama bekerja di berbagai restoran. Susilo dan Supri tidak menampik bahwa profesi koki sebagian besar dipegang oleh kaum pria. ''Ini lebih karena pekerjaan ini beritme cepat dan keras. Perempuan biasanya bekerja di bagian pastry (kue-kue kering - red),'' ujar Supriyadi.

Susilo menuturkan, suasana serba sibuk dan cepat terjadi ketika kafenya ramai pengunjung, terutama pada Sabtu dan Minggu. Bila suasana ini terjadi, kerja cepat dan tepat yang paling dibutuhkan. ''Ini berbeda dengan situasi kerja di hotel,'' ujar Susilo.

Menurutnya, ada perbedaan mendasar sistem kerja di hotel dan kafe. Menurutnya, untuk hotel dengan beragam tamu yang datang, variasi makanan yang disiapkan pun lebih banyak. Berbeda dengan kafe yang lebih spesifik. Jam kerja di hotel dan kafe pun berbeda jauh. ''Jam kerja di kafe juga lebih padat. Waktu delapan jam habis untuk bekerja. Lain dengan hotel yang bisa lebih santai,'' lanjut Susilo.

Bagi mereka, profesi koki sungguh menyenangkan. Tapi, keduanya menekankan pentingnya rasa cinta pada profesi agar sukses. ''Kalau tidak, kami sulit untuk maju,'' kata keduanya nyaris bersamaan. Selain itu, profesi koki harus pula didukung dengan pengalaman atau dasar pendidikan yang terkait.

Sementara itu, Mamat menggeluti profesi koki berbekal pegalaman. Selepas SMA, ia langsung terjun ke dunia kuliner. Kini dengan pengalaman hampir 15 tahun, pria kelahiran Jakarta ini telah singgah di berbagai restoran seperti Sizzler, Temptation, Hotel Sahid, dan terakhir di Marcae, restoran berlisensi Austria.

Mamat juga terbiasa menangani beragam masakan asing seperti Eropa, Jepang, Meksiko, dan Timur Tengah. Serupa dengan Susilo dan Supri, Mamat juga mengaku senang dengan profesi koki. ''Menyenangkan, terutama ketika kami dapat menyajikan pada tamu dan melakukan atraksi sendiri,'' ujarnya.

Soal penghasilan tiap bulan, Susilo dan Supri sepakat tutup mulut. Keduanya hanya menyebut gaji yang mereka peroleh telah cukup memadai. Terlebih dengan adanya bonus, insentif, dan gaji ke-13. ''Kalau mau gaji lebih, seharusnya lebih memilih kerja di kapal pesiar,'' ujar Susilo.

Berbeda dari mereka, Mamat dengan cepat menyebut gaji yang diterimanya sekitar Rp 2,5 juta per bulan. Namun, ia menyebutkan gaji koki sebenarnya amat bergantung pada pengalaman dan kemampuan yang bersangkutan. ''Makin tua, makin mahal,'' ujarnya. Untuk para pemula, Mamat menyebutkan penghasilan yang diperoleh amat bergantung pada besar kecilnya tempat. ''Apalagi bisnis restoran di tengah situasi krisis seperti ini,'' ujarnya. ***

Gunakanlah Social Bookmarking Buatan Indonesia !

Respon positif saya dapatkan setelah mengompori adanya social bookmarking made in Indonesia. Sejumlah social bookmarking, yang desain tampilan dan utilitasnya tidak kalah dengan buatan luar, bermunculan dan mendapatkan sambutan hangat dari blogger ranah pertiwi. Tak kurang dari 5 buah social bookmarking terdaftar di list saya. Mereka adalah Kilasan, RepublikBlog, Blog-m, LintasBerita, dan IndoTag.

Dari kelimanya, saya sudah memasang 2 buah widget ke setiap post saya. Widget tersebut bisa dilihat di row persis di bawah judul tulisan ini (untuk single post). Saya tadinya mo memasang kelima social bookmarking di atas, tapi nampaknya baru dua yang siap. Dari dua itu juga saya lihat ada satu yang saat ini benar-benar siap memposisikan diri sebagai digg-nya Indonesia. Situs itu adalah LintasBerita.

Kenapa saya bilang LintasBerita sudah siap? Pertama dia menyediakan tools untuk submit langsung dan voting untuk tiap post di masing-masing blog. Berikutnya pesertanya saya lihat sudah cukup banyak. Sebagai contoh, saat ini “Berita terbaik” dipilih oleh lebih dari 150 users. Bila dibandingkan dengan social bookmarking lain, nampaknya belum ada post/berita yang mendapatkan pilihan sebanyak itu. Hayo, yang lain jangan mau kalah.

Sekali lagi, kenapa kita perlu memiliki social bookmarking buatan sendiri? Jawaban pasnya adalah karena blogger Indonesia rajin menggunakan bahasa Indonesia dalam setiap post-nya. Ini jauh berbeda dengan negeri jiran yang nampaknya tidak memiliki identitas lagi sebagai bangsa. Di sana orang lebih suka menggunakan bahasa Inggris dibandingkan bahasa sendiri.

Kembali ke blogger Indonesia, jika mayoritas menulis dengan bahasa Indonesia, akan sangat sulit menampilkan ke khalayak global seperti digg atau del.icio.us karena tentunya bahasa Indonesia bukanlah termasuk bahasa universal. Untuk itu marilah kita memajukan per-blogging-an Indonesia dengan menggunakan social bookmarking buatan anak negeri sebagai media promosi

Asal Usul Nama Indonesia !

Saya yakin bahwa sebagian besar Warga Negara Indonesia tidak mengetahui secara pasti bagaimana sejarah Nama Indonesia, kalaupun ada yang tahu itu dipastikan hanya sekian persen dari keseluruhan Warga Negara Indonesia. Padahal sangatlah penting kita mengetahui bagaimana asal usul nama Indonesia yang sekarang ini kita pakai.

Didalam mata pelajaran sejarahpun, asal muasal nama Indonesia hampir tidak ada, kalaupun ada hanya sedikit yang menyinggungnya, makanya ketika saya iseng-iseng nanya pada seorang pelajar SMU baru-baru ini tentang sejarah nama Indonesia, saya tidak heran ketika si pelajar mengatakan tidak tahu dan tidak hapal.Untuk itu mari kita berbagai cerita mengenai asal usul nama Indonesia.

Pada zaman purba, kepulauan tanah air disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan tanah air dinamai Nan-hai (Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa Indoa menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang), nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Walmiki menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Rahwana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara.

Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza'ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatera. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil "Jawa" oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. Dalam bahasa Arab juga dikenal Samathrah (Sumatra), Sholibis (Sulawesi), Sundah (Sunda), semua pulau itu dikenal sebagai kulluh Jawi (semuanya Jawa).

Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang beranggapan bahwa Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India dan Tiongkok. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Tiongkok semuanya adalah "Hindia". Semenanjung Asia Selatan mereka sebut "Hindia Muka" dan daratan Asia Tenggara dinamai "Hindia Belakang". Sedangkan tanah air memperoleh nama "Kepulauan Hindia" (Indische Archipel, Indian Archipelago, l'Archipel Indien) atau "Hindia Timur" (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah "Kepulauan Melayu" (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l'Archipel Malais).

Pada jaman penjajahan Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch-Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur).

Eduard Douwes Dekker ( 1820 – 1887 ), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga "Kepulauan Hindia" ( Bahasa Latin insula berarti pulau). Nama Insulinde ini kurang populer.

Nusantara

Pada tahun 1920, Ernest Francois Eugene Douwes Dekker ( 1879 – 1950), yang dikenal sebagai Dr. Setiabudi (cucu dari adik Multatuli), memperkenalkan suatu nama untuk tanah air kita yang tidak mengandung unsur kata "India". Nama itu tiada lain adalah Nusantara, suatu istilah yang telah tenggelam berabad-abad lamanya. Setiabudi mengambil nama itu dari Pararaton, naskah kuno zaman Majapahit yang ditemukan di Bali pada akhir abad ke-19 lalu diterjemahkan oleh JLA. Brandes dan diterbitkan oleh Nicholaas Johannes Krom pada tahun 1920.

Pengertian Nusantara yang diusulkan Setiabudi jauh berbeda dengan pengertian nusantara zaman Majapahit. Pada masa Majapahit, Nusantara digunakan untuk menyebutkan pulau-pulau di luar Jawa (antara dalam Bahasa Sansekerta artinya luar, seberang) sebagai lawan dari Jawadwipa (Pulau Jawa). Sumpah Palapa dari Gajah Mada tertulis "Lamun huwus kalah nusantara, isun amukti palapa" (Jika telah kalah pulau-pulau seberang, barulah saya menikmati istirahat).

Oleh Dr. Setiabudi kata nusantara zaman Majapahit yang berkonotasi jahiliyah itu diberi pengertian yang nasionalistis. Dengan mengambil kata Melayu asli antara, maka Nusantara kini memiliki arti yang baru yaitu "nusa di antara dua benua dan dua samudra", sehingga Jawa pun termasuk dalam definisi nusantara yang modern. Istilah nusantara dari Setiabudi ini dengan cepat menjadi populer penggunaannya sebagai alternatif dari nama Hindia Belanda.

Sampai hari ini istilah nusantara tetap dipakai untuk menyebutkan wilayah tanah air dari Sabang sampai Merauke.

Indonesia

Pada tahun 1847 di Singapura terbit sebuah majalah ilmiah tahunan, Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA), yang dikelola oleh James Richardson Logan ( 1819 – 1869 ), seorang Skotlandia yang meraih sarjana hukum dari Universitas Edinburgh. Kemudian pada tahun 1849 seorang ahli etnologi bangsa Ingris, George Samuel Windsor Earl ( 1813 – 1865 ), menggabungkan diri sebagai redaksi majalah JIAEA.

Dalam JIAEA Volume IV tahun 1850, halaman 66-74, Earl menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations. Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas (a distinctive name), sebab nama Hindia tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia (nesos dalam bahasa Yunani berarti pulau). Pada halaman 71 artikelnya itu tertulis:

"... the inhabitants of the Indian Archipelago or Malayan Archipelago would become respectively Indunesians or Malayunesians".

Earl sendiri menyatakan memilih nama Malayunesia (Kepulauan Melayu) daripada Indunesia (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon ( Srilanka ) dan Maladewa. Earl berpendapat juga bahwa nahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.

Dalam JIAEA Volume IV itu juga, halaman 252-347, James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago. Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah "Indian Archipelago" terlalu panjang dan membingungkan. Logan memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia.

Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan:

"Mr. Earl suggests the ethnographical term Indunesian, but rejects it in favour of Malayunesian. I prefer the purely geographical term Indonesia, which is merely a shorter synonym for the Indian Islands or the Indian Archipelago".

Ketika mengusulkan nama "Indonesia" agaknya Logan tidak menyadari bahwa di kemudian hari nama itu akan menjadi nama resmi. Sejak saat itu Logan secara konsisten menggunakan nama "Indonesia" dalam tulisan-tulisan ilmiahnya, dan lambat laun pemakaian istilah ini menyebar di kalangan para ilmuwan bidang etnologi dan geografi.

Pada tahun 1884 guru besar etnologi di Universitas Berlin yang bernama Adolf Bastian (1826 – 1905 ) menerbitkan buku Indonesien oder die Inseln des Malayischen Archipel sebanyak lima volume, yang memuat hasil penelitiannya ketika mengembara ke tanah air pada tahun 1864 sampai 1880. Buku Bastian inilah yang memopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indie tahun 1918. Padahal Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.

Pribumi yang mula-mula menggunakan istilah "Indonesia" adalah Suwardi Suryaningrat ( Ki Hajar Dewantara ). Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 beliau mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Nama indonesisch (Indonesia) juga diperkenalkan sebagai pengganti indisch (Hindia) oleh Prof. Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander (pribumi) diganti dengan indonesiƫr (orang Indonesia).

Identitas Politik

Pada dasawarsa 1920-an, nama "Indonesia" yang merupakan istilah ilmiah dalam etnologi dan geografi itu diambil alih oleh tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan tanah air kita, sehingga nama "Indonesia" akhirnya memiliki makna politis, yaitu identitas suatu bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan. Akibatnya pemerintah Belanda mulai curiga dan waspada terhadap pemakaian kata ciptaan Logan itu.

Pada tahun 1922 atas inisiatif Mohammad Hatta, seorang mahasiswa Handels Hoogeschool (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam, organisasi pelajar dan mahasiswa Hindia di Negeri Belanda (yang terbentuk tahun 1908 dengan nama Indische Vereeniging berubah nama menjadi Indonesische Vereeniging atau Perhimpoenan Indonesia. Majalah mereka, Hindia Poetra, berganti nama menjadi Indonesia Merdeka.

Bung Hatta menegaskan dalam tulisannya,:

"Negara Indonesia Merdeka yang akan datang (de toekomstige vrije Indonesische staat) mustahil disebut "Hindia Belanda". Juga tidak "Hindia" saja, sebab dapat menimbulkan kekeliruan dengan India yang asli. Bagi kami nama Indonesia menyatakan suatu tujuan politik (een politiek doel), karena melambangkan dan mencita-citakan suatu tanah air di masa depan, dan untuk mewujudkannya tiap orang Indonesia (Indonesier) akan berusaha dengan segala tenaga dan kemampuannya."

Di tanah air Dr. Sutomo mendirikan Indonesische Studie Club pada tahun 1924). Pada tahun 1925, Jong Islamieten Bond membentuk kepanduan Nationaal Indonesische Padvinderij (Natipij). Itulah tiga organisasi di tanah air yang mula-mula menggunakan nama "Indonesia". Akhirnya nama "Indonesia" dinobatkan sebagai nama tanah air, bangsa dan bahasa pada Kerapatan Pemoeda-Pemoedi Indonesia tanggal 28 Oktober 1928, yang kini dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda.

Pada bulan Agustus 1939 tiga orang anggota Volksraad (Dewan Rakyat; parlemen Hindia Belanda), Muhammad Husni Thamrin, Wiwoho Purbohadidjojo dan Sutardjo Kartohadikusumo, mengajukan mosi kepada Pemerintah Hindia Belanda agar nama "Indonesia" diresmikan sebagai pengganti nama "Nederlandsch-Indie". Tetapi Belanda menolak mosi ini.

Dengan jatuhnya tanah air ke tangan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, lenyaplah nama "Hindia Belanda". Lalu pada tanggal 17 Agustus 1945, lahirlah Republik Indonesia.


Membaca Saja Koq Sulit ?

Menyusuri gerbong-gerbong kereta ekspres Bogor–Jakarta, yang umumnya berisi para commuter, sebuah pemandangan menarik kerap terlihat. Hampir semua penumpang, dari enam gerbong yang ada, tampak asyik menekuni bacaan. Ada yang membaca ko-ran, tabloid gosip, novel (dari Harry Potter hingga Laskar Pelangi), buku-buku self help, biografi, bahkan psikologi. Penumpang yang duduk lesehan di lantai kereta maupun yang berdiri, juga tak mau kalah.

Meski kereta terguncang-guncang, niat baca tak menyusut. Sementara satu tangan berpegangan pada tiang, tangan lainnya menggenggam erat bacaan. Pemandangan seperti ini berbeda dibandingkan beberapa waktu sebelumnya. Dulu mereka lebih suka mengutak-atik ponsel atau tidur. Apakah ini berarti minat baca masyarakat kita meningkat?

CUMA UNTUK PUNYA-PUNYAAN?
Belakangan ini, sudah menjadi pemandangan lumrah bila sejumlah toko buku di Indonesia, terutama yang menjual buku-buku impor dan majalah asing, kebanjiran pengunjung, apalagi di saat weekend. Sepertinya, kita merasa ketinggalan zaman kalau tidak ikutan dalam arus itu. Berjalan di antara rak-rak tinggi berisi bacaan-bacaan ber-bahasa asing, seolah menjadi gengsi tersendiri. Buku atau majalah pun berpindah tempat, dari rak ke dalam kantong plastik. Tak peduli harus merogoh dompet hingga ratusan ribu, bahkan jutaan rupiah.

Jika buku hanya untuk dipamerkan dan dijadikan simbol status, apakah larisnya buku bisa dijadikan indikasi meningkatnya minat baca dalam masyarakat kita? Sosiolog Ida Ruwaida Noor meng-ungkapkan, itu memang bisa menjadi salah satu indikator. “Tapi, indikasi itu hanya terlihat di kalangan menengah ke atas, sehingga peningkatannya bisa dianggap tak terlalu signifikan. Di sisi lain, masih banyak yang tak bisa mendapatkan buku, karena harganya tak terjangkau. Mengeluarkan uang ‘hanya’ untuk membeli bacaan dianggap sebagai pengeluaran mewah,” katanya.

Tapi, bacaan kan bukan hanya buku. Masih ada koran, majalah, tabloid, hingga media online. Daripada membeli buku seharga Rp50.000, ada yang lebih suka surfing di internet. Hanya dengan membayar sewa Rp20.000 untuk 5 jam, misalnya, ia sudah bisa mendapatkan info apa saja yang diinginkan. Jadi, buku saja tidak bisa dijadikan tolak ukur untuk mengetahui peningkatan minat baca.

Duta Baca Indonesia yang dipilih Perpustakaan Nasional, Tantowi Yahya, mengamati, minat baca orang Indonesia tidak termasuk tinggi, tapi juga tidak rendah. Sedang-sedang saja. “Masalahnya, mereka yang punya minat membaca, sering kali tidak tahu harus membaca apa. Jangankan membeli bacaan, kebutuhan primer saja belum tentu terpenuhi. Masih banyak orang yang penghasilannya kurang dari Rp50.000 per hari, jumlah yang sama dengan harga rata-rata sebuah buku,” katanya.

”Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat visual, yang lebih suka nonton ketimbang membaca. Karena itu, televisi lebih disukai. Berdasarkan penelitian di Universitas Indonesia beberapa waktu lalu, orang yang tinggal di perkotaan menghabiskan waktu rata-rata 5 jam di depan teve. Selain itu, kebutuhan akan bacaan juga belum tercipta. Sebagian besar masih lebih suka menunggu dan diberi informasi, bukan mencari,” kata Ida, menjelaskan.

Femina