Seorang ulama Muslim Sunni Iran mengeluarkan fatwa Haram menonton serial TV yang sedang diputar di Iran yang bercerita tentang seorang pemimpin Syi'ah yang menyiapkan gerakan di kota Kufah pada tahun 686 M, untuk membalas kematian Imam Hussein.
Serial bertajuk "Mukhtar Nameh" (Pesan dari Mukhtar) menunjukkan bagaimana kaum Syi'ah selalu dianiaya dan teraniaya sepanjang sejarah dan bagaimana penderitaan kaum tertindas yang sering dihantui oleh para penindas.
Ketika khalifah kedua dinasti Umayyah Yazid I mengambil alih kekuasaan di tahun 683, jumlah umat Islam yang tidak puas dengan penguasa mereka tumbuh dan menimbulkan pemberontakan yang dipimpin oleh Hussein, anak Ali dan cucu Nabi Muhammad.
Kematian Imam Hussein di pertempuran Karbala membuatnya menjadi martir di mata Syi'ah dan membuat divisi permanen dalam umat Islam antara kelompok pendukung Ali (kaum Syi'ah) dan mayoritas Sunni.
Pemberontakan dilaporkan dimulai pada tahun 686 Masehi dari Kufah, dan tokoh dalam serial TV ini yang bernama Mukhtar berada di penjara ketika pertempuran Karbala berlangsung. Ketika Mukhtar mengetahui tentang apa yang terjadi dalam pertempuran Karbala, ia berangkat untuk membalas kematian Imam Hussein.
Al-Mukhtar dilaporkan menangkap sejumlah orang yang diduga membunuh Imam Hussein dan rekan-rekannya dalam tragedi Karbala.
Pemimpin Muslim Sunni di wilayah Sistan-Baluchistan Molawi Abdul-Hamid mengatakan, "Pemimpin Syi'ah Ali Khamenei baru-baru ini mengeluarkan fatwa yang melarang menghina simbol dan kesucian Sunni Muslim, namun radio dan instansi televisi di Iran, yang pimpinannya diangkat oleh pemimpin tertinggi Syi'ah, telah mengabaikan Fatwa tersebut. "
"Bagaimana kami bisa mengharapkan lembaga pemerintah mentaati fatwa itu," tambahnya, meminta segera dihentikannya penyiaran film tersebut karena kandungan isinya yang katanya itu menghina para sahabat Nabi Muhammad, termasuk Abdullah Ibnu Zubair.
Film yang disutradarai oleh sutradara Daoud Mir dibuat dalam 40 episode dan diproduksi oleh Sima Film dengan biaya 20 juta dolar, menjadikannya salah satu drama seri yang paling mahal dalam produksi film Iran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar