Kemajuan teknologi informasi semakin memudahkan orang untuk mengakses Video Porno ataupun Film porno lewat internet, namun pernakah berpikir dampak yang ditimbulkan jika terlalu sering melihat video porno atau film porno ?
Laki-laki kebanyakan memiliki obsesi tinggi dengan porno. Kecanduan porno ini memang bisa menaikkan libido atau gairah seksualnya pria tapi dalam hubungan nyata pria malah sulit klimaks.
Penelitian yang dilakukan ilmuwan dari University of Montreal Kanada tahun 2008 menemukan semua pria dewasa ternyata pernah menonton pornografi. Yang mengejutkan kebiasaan itu dimulai pertama kali saat rata-rata usia pria 10 tahun.
Laki-laki yang kecanduang porno akan membuatnya sulit untuk mencapai klimaks atau melakukan orgasme palsu saat berhubungan seksual dengan perempuan yang nyata, karena kecanduan porno bisa mempengaruhi libido dan mengganggu pelepasan hormon di otak.
Fakta yang ada jika seseorang berhubungan seksual maka ia harus memiliki ikatan emosional dengan pasangan. Saat mengalami orgasme otak akan melepaskan hormon dopamin dan oksitosin yang berperan sebagai 'ramuan biokimia cinta' dan membantu membentuk ikatan emosional antar pasangan.
Tapi bagi beberapa orang yang kecanduan porno umumnya tidak benar-benar melakukan hubungan seks dengan perempuan nyata karena ia tidak memiliki perasaan emosional tersebut. Kondisi ini yang membuatnya sulit mencapai klimaks saat berhubungan seksual dengan perempuan yang nyata.
Untuk ia akan lebih merasa terpuaskan ketika melakukan monogami dengan menggunakan sesuatu yang menyenangkannya atau menggunakan alat bantu seks. Kondisi ini juga yang membedakan antara cinta dan nafsu, seperti dikutip dari Healthland.Time.
Kecanduan pornografi adalah perilaku berulang untuk melihat hal-hal yang merangsang nafsu seksual, dapat merusak kesehatan otak dan kehidupan seseorang, serta pecandu pornografi tidak sanggup menghentikannya.
Porno mungkin mempengaruhi libido laki-laki dalam cara-cara merusak bagian otak yang mempengaruhi pelepasan senyawa-senyawa kimia tertentu sehingga mempengaruhi ia dalam mencapai klimaks saat berhubungan seksual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar