Senin, 23 Februari 2009

Investasi Terbaik Warren Buffet !


Berinvestasi seperti Warren Buffet bisa dikategorikan sebgai seni atau ilmu pengetahuan. Daripada, sebagai studi hukum alam dan keinginan untuk jalur duniawi. Karena pria yang dijuluki sebagai 'Oracle of Omaha" ini telah membuktikan, membosankan tidak sebanding dengan tak menguntungkan. Investasinya kadang merefleksikan barang dan jasa yang paling basic, mulai dari produk-produk berorientasi konsumen seperti silet dan deterjen sampai minuman ringan dan asuransi kendaraan.

Landasan strategi Buffet paling dasar adalah berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang ia yakini akan menyediakan nilai investasi jangka panjang, daripada berinvestasi dalam keisengan atau teknologi yang mungkin menguntungkan dalam jangka pendek tetapi tidak terlalu meyakinkan untuk masa yang lebih lama. Prinsip investasinya bisa dilihat dari quote terkenalnya: "Jauh lebih baik untuk membeli perusahaan yang menakjubkan di harga yang wajar daripada membeli perusahaan yang wajar di harga yang menakjubkan."

Memilih Investasi Dengan Nilai Jangka Panjang
Pada tahun 1987, Buffet menyatakan, dan menjadi terkenal, "Saya katakan kenapa saya suka bisnis rokok. Hanya berbiaya sen dollar untuk membuatnya. Jual dengan harga sedollar. Bersifat kecanduan. Dan ada loyalitas merk yang fantastis." Walaupun setelah beberapa lama ia akhirnya menyatakan bahwa industri tembakau dibebani oleh isi-isu yang membuatnya berubah opini, pernyataan ini merupakan rangkuman dari deskripsi Buffet tentang investasi sempurna.

Perusahaan induks Buffet, Berkshire Hathaway, memiliki portofolio yang mencakup dua anak perusahaan seperti Geico Auto Insurance dan Benjamin Moore & Co, dan jumlah yang signifikan dari saham-saham perusahaan yang diperdagangkan secara publik. Sebagai contoh, Berkshire Hathaway adalah pemegang saham terbesar dari Coca Cola dan Kraft Foods, sebuah merk yang terkenal diseluruh Amerika.

Walaupun investasi-investasi diatas memiliki profitabilitas tinggi, namun pilihan investasi Buffett yang terbaik adalah See's Candy dan Gillette. Keduanya terlihat sangat biasa bahwa mereka memiliki pangsa pasar dan kapasitasnya untuk mengumpulkan keuntungan dimana perusahaan lain hanya dapat bermimpi mengenai hal itu. Coba kita lihat lebih dalam.

Contoh Pertama: See's Candy - Model Bisnis Sempurna
Pada tahun 1972, Buffet membeli See's Candy dari keluarga See dengan harga US$25 juta. See telah didirikan sejak 1921, dan tokonya, didesain untuk terlihat bahwa mereka merupakan ciri khas warga desa di Amerika, dapat ditemukan hampir disemua wilayah Amerika juga dibanyak bandara. Pilihan mereka kalau bukan permen yang trendi atau ngejreng, perusahaan menawarkan produk berbagai tipe pelanggan yang tidak terlalu bergaya, juga tidak pernah ketinggalan fashion. Selama satu dekade, Buffet menginvestasikan US$32 juta tambahan kedalam bisnis ini. Sejak akuisisi tersebut, manufaktur konveksi dan ritel ini telah berubah menjadi bisnis dengan nilai US$1.35 milyar.

Apa yang membuat Buffet tertarik pada bisnis ini? Yang utama, ini adalah bisnis dengan tingkat keuntungan tinggi ditambah fundamental tambahan luar biasa. Keuntungan sebelum pajak sebesar 60% dari modal yang diinvestasikan. Sebagai bisnis tunai, piutang bukan merupakan masalah. Untuk aliran kas, perputaran produk yang cepat dikombinasikan dengan siklus distribusi pendek meminimalkan persediaan. Strategi operasional, seperti menaikkan harga sebelum Hari Valentine, menyediakan pendapatan ekstra bagi perusahaan.

Karena itulah ini merupakan model bisnis sempurna. Sebagai tambahan dalam pembiayaan pertumbuhannya selama ini, See telah membuktikan diri menjadi cash cow yang berharga dimana keuntungannya telah memberika Berkshire Hathaway sumber pendapatan internal lain untuk melakukan akusisi lainnya.

Contoh Kedua: Gillette - Kisah Sukses Hebat Lainnya
Gillette merupakan contoh hebat lainnya dari strategi investasi Buffet. Di tahun 1989, Gillette merupakan sebuah perusahaan dengan produk intinya digunakan dihampir semua keluarga di Amerika. Pisau cukur Gillette merupakan sumber utama keuntungan 71 persen perusahaan dan memegang pangsa pasar besar sebagai merek top di Amerika. Produk lainnya yang juga berhubungan dengan produk utama, secara bersamaan menghasilkan penjualan sebesar US$1 milyar pada tahun 1989.

Selama 1980-an, industri pisau cukur digoyang oleh produk pisau cukur sekali pakai dari perusahaan lain yang mengurangi penjualan Gillette dengan signifikan. Ditahun 1988, Coniston Partners mencoba melakukan pengambilalihan secara paksa, namun Gillette berhasil memenangkan pertempuran, dan ditahun 1989 perusahaan melakukan restrukturisasi bisnis. Ditahun yang sama Warren Buffet membeli saham preferen dari Gillette senilai US$600 juta, membuat Berkshire Hathaway memiliki kepemilikan 11 persen, sebuah kursi suara di dewan direksi dan dividen tahunan sebesar US$52.5 juta. Selama 1990-an, harga saham Gillette telah memberikan Buffett keuntungan signifikan. Kurang dari 24 bulan, investasi awal dengan nilai US$600 juta telah menjadi US$850 juta.

Sabar Adalah Segalanya
Modus operandi Buffett adalah bersabar, jadi dia tidak melikuidasi kepemilikannya lalu mengambil keuntungan singkat. Malah, ia terus mendemonstrasikan keyakinannya pada manajemen Gillette, bahkan ketika perusahaan menginvestasikan jutaan dollar pada riset dan pengembangan serta mengakuisisi Duracell. Tahun 2005, akusisi Gillette oleh Proctor & Gamble telah menghasilkan Berkshire Hathaway uang sebesar US$5 milyar dan menjadikannya sebagai pemegang saham terbesar dari perusahaan manufaktur produk konsumen yang termasuk salah satu terbesar di dunia. Karena P&G sesuai denga parameter Buffett sebagai perusahaan yang memiliki merk-merk terkenal dan favorit, dia meyakinkan Wall Street bahwa ia bukan hanya akan mempertahankan saham yang ada namun juga akan menambah porsi kepemilikannya di perusahaan.

Jika Buffett ternyata menginvestasikan US$600 juta awal di indeks Standard & Poor 500 daripada di P&G, nilainya sebelum dividen hanya akan tumbuh US$2.2 milyar.

See's dan Gillette kelihatannya adalah dua perusahaan yang yang berbeda, namun Buffet melihat bahwa keduanya memiliki sebuah formula berharga sebagai perusahaan untuk diraih: produk dengan merk menguntungkan dan tak terbatas waktu. Permen dalam kotak telah menjadi konsumsi sehari-hari dari warga Amerika selama beberapa generasi, dan See's merupakan produk yang cukup disenangi bahkan perusahaan masih bisa tumbuh ketika terjadi Great Depression. Produk pencukur Gillette mencerminkan sebuah kebutuhan yang tidak akan pernah hilang, dan produknya telah banyak digunakan oleh rumah tangga di Amerika dan dunia.

Secara keuangan, kedua bisnis tadi merefleksikan strategi yang telah terbukti sukses. Biaya produksi dari permen dalam kotak seringkali, seperti parfum, lebih murah daripada pengemasan dan marketing produknya. Hal ini berubah menjadi keuntungan yang luar biasa. Untuk Gillette, bahkan sampai sekarang masih mendominasi bisnis pisau cukur.

Penutup
Langkah pertama untuk bisa meniru strategi investasi Buffett adalah menemukan perusahaan yang menakjubkan dengan nilai jangka panjang dan harga saham yang wajar. Langkah selanjutnya adalah masuk pasur dan berinvestasi. See's menguntungkan bahkan sebelum Buffett masuk kedalamnya, sama seperti Gillette yang telah dikenal sebagai investasi yang cukup baik. Tapi keinginan Buffett untuk menempatkan uangnya dan memegang saham-saham ini untuk jangka panjang yang memisahkannya dari mereka yang hanya bersikap wait & see.

Buffett telah mendeskripsikan strateginya sebagai 'pendekatan Rip van Winkle' setelah karekater utama dari sebuah cerita pendek terkenal yang ditulis oleh Washington Irving, seorang penulis Amerika, yang tertidur lalu bangun 20 tahun kemudian. Timing yang sempurna memang sulit namun masih bisa dicapai, tetapi Buffett menjelaskan bahwa "kami hanya mencoba menjadi takut ketika lainnya serakah dan akan menjadi serakah ketika lainnya sedang takut."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar