foto : ilustrasi |
Moral seksual generasi muda Belanda telah lenyap tak tentu rimbanya, menteri urusan keluarga dan pemuda negara itu menyatakan, seperti dikutip DPA dari harian Algemeen Dagblad.
"Seorang gadis dianggap sebagai obyek dan seks sebagai mata uangnya. Arti cinta tidak memainkan peranan lagi dalam kehidupan para pemuda dan pemudi," kata Menteri Andre Rouvoet.
Rouvoet menyatakan ia ingin menggelar perdebatan mengenai masalah tersebut dan menekankan dirinya tidak mengusulkan langkah hukum secara khusus.
Sang menteri mengemukakan hal itu menanggapi tayangan dokumenter televisi bertajuk "Sex Sells", yang disiarkan televisi Belanda pekan lalu.
Film itu memperlihatkan anak lelaki dan perempuan berusia 12 hingga 16 tahun berbicara terus terang tentang seks. Mereka mengemukakan pengalaman seksual pertama mereka, yang untuk beberapa dari mereka terjadi padA umur sembilan tahun.
Rata-rata mereka kehilangan kegadisan pada usia 13 tahun.
Para remaja itu mengatakan mereka sering menggunakan seks sebagai mata uang atau alat tukar, dengan gadis memberikan pelayanan seks kepada anak lelaki untuk sebatang coklat, rokok, pakaian dan acara keluar malam atau clubbing.
Para remaja yang diwawancarai berasal dari kawasan Amsterdam dengan etnis berbeda dan sebuah kota kecil dengan mayoritas penduduk warga Belanda.
"Jika mentalitas di kalangan pemuda Belanda adalah masuk garasi untuk mendapatkan gadis begitu anda menginginkan seks, maka kita telah kehilangan prinsip hubungan yang normal," katanya.
"Banyak anak-anak telah menyimpangkan gagasan tentang seks, persahabatan dan hubungan. Ini bukan pengaruh yang sehat pada masyarakat," tambahnya.
Sumber artikel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar