Masih ingat film seri “Baywatch”? Itu loh, film yang berkisah tentang kehidupan para penjaga pantai di Amerika. Wanita-wanita cantik dan pria-pria ganteng bergerak sigap menangani aneka kecelakaan pantai yang menimpa wisatawan.
Di setiap tempat wisata pantai tim penyelamat ini memang lazim ada. Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memiliki sejumlah objek wisata pantai pun mulai menggagas tim penyelamat ini.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Gunungkidul akan mendirikan posko penyelamatan terpadu di sejumlah kawasan wisata pantai untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
“Kami akan melengkapi kawasan pantai dengan pos terpadu. Pos terpadu itu didirikan untuk mengantipasi kemungkinan ramainya pengunjung saat liburan dan akhir pekan,” kata Kabid Pengembangan Produk Wisata Disparbud Gunungkidul Birowo Adhie di Wonosari, Jumat (23/10).
Ia mengatakan, pembangunan posko terpadu di antaranya melibatkan petugas medis dari Dinas Kesehatan dan tim SAR pantai selatan. Dengan adanya posko tersebut akan mempermudah penangganan kesehatan dan mencegah terjadinya kecelakaan laut yang disebabkan kelalaian pengunjung.
“Pos tersebut akan mendekatkan pelayanan kepada wisatawan, tim SAR juga lebih mudah melakukan tugasnya untuk mengingatkan kepada pengunjung saat terjadi gelombang dan ombak laut besar,” katanya.
Ia mengatakan pengamanan akan terfokus di kawasan wisata Pantai Baron, Kukup dan Krakal, sebab pantai tersebut masih menjadi tujuan utama wisata di Gunungkidul yang selalu dikunjungi ribuan wisatawan saat libur dan akhir pekan.
Menurut dia selain mendirikan posko penyelamatan, kawasan wisata pantai selatan juga akan ditata agar lebih indah dan nyaman. “Kami akan mengembangkan kawasan pantai lebih terencana, sehingga kepariwisataan di Gunungkidul berkembang sesuai arah pembangunan,” katanya.
Terkait dengan sering terjadinya gelombang pasang akhir-akhir ini, Birowo menjelaskan, beberapa langkah terus dilakukan. Semua tempat wisata pantai harus dilengkapi dengan sistem peringatan dini jika terjadi gelombang tinggi dan ombak besar.
“Para wisatawan harus mengetahui apa yang akan dilakukan dan ke mana harus menyelamatkan diri, karena setiap pantai telah dilengkapi jalur evakuasi apabila ada gelombang pasang atau tsunami,” katanya
Menurut dia pemerintah kabupaten juga terus menata sarana pendukung pariwisata seperti hotel, restoran, tempat parkir serta sentra pedagang makanan khas dari ikan laut. “Pemkab Gunungkidul berharap sektor pariwisata akan mengalami perkembangan pesat sehingga mampu menopang sumber pandapatan asli daerah,” katanya.
Di setiap tempat wisata pantai tim penyelamat ini memang lazim ada. Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang memiliki sejumlah objek wisata pantai pun mulai menggagas tim penyelamat ini.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Gunungkidul akan mendirikan posko penyelamatan terpadu di sejumlah kawasan wisata pantai untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.
“Kami akan melengkapi kawasan pantai dengan pos terpadu. Pos terpadu itu didirikan untuk mengantipasi kemungkinan ramainya pengunjung saat liburan dan akhir pekan,” kata Kabid Pengembangan Produk Wisata Disparbud Gunungkidul Birowo Adhie di Wonosari, Jumat (23/10).
Ia mengatakan, pembangunan posko terpadu di antaranya melibatkan petugas medis dari Dinas Kesehatan dan tim SAR pantai selatan. Dengan adanya posko tersebut akan mempermudah penangganan kesehatan dan mencegah terjadinya kecelakaan laut yang disebabkan kelalaian pengunjung.
“Pos tersebut akan mendekatkan pelayanan kepada wisatawan, tim SAR juga lebih mudah melakukan tugasnya untuk mengingatkan kepada pengunjung saat terjadi gelombang dan ombak laut besar,” katanya.
Ia mengatakan pengamanan akan terfokus di kawasan wisata Pantai Baron, Kukup dan Krakal, sebab pantai tersebut masih menjadi tujuan utama wisata di Gunungkidul yang selalu dikunjungi ribuan wisatawan saat libur dan akhir pekan.
Menurut dia selain mendirikan posko penyelamatan, kawasan wisata pantai selatan juga akan ditata agar lebih indah dan nyaman. “Kami akan mengembangkan kawasan pantai lebih terencana, sehingga kepariwisataan di Gunungkidul berkembang sesuai arah pembangunan,” katanya.
Terkait dengan sering terjadinya gelombang pasang akhir-akhir ini, Birowo menjelaskan, beberapa langkah terus dilakukan. Semua tempat wisata pantai harus dilengkapi dengan sistem peringatan dini jika terjadi gelombang tinggi dan ombak besar.
“Para wisatawan harus mengetahui apa yang akan dilakukan dan ke mana harus menyelamatkan diri, karena setiap pantai telah dilengkapi jalur evakuasi apabila ada gelombang pasang atau tsunami,” katanya
Menurut dia pemerintah kabupaten juga terus menata sarana pendukung pariwisata seperti hotel, restoran, tempat parkir serta sentra pedagang makanan khas dari ikan laut. “Pemkab Gunungkidul berharap sektor pariwisata akan mengalami perkembangan pesat sehingga mampu menopang sumber pandapatan asli daerah,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar