Turki yang berpenduduk mayoritas Islam sebetulnya sejak lama berkiblat ke Eropa dalam berbagai hal, termasuk mode busana. Namun baru sekarang negeri itu punya hotel untuk kaum nudis.
Hotel itu memiliki 64 kamar, dibangun di kawasan wisata Semenanjung Datca, di arah timur dari tempat wisata Marmaris yang jauh lebih terkenal dan ramai. Di situlah semua tamu dibebaskan untuk menikmati sensasi berbugil ria kapan saja, di mana saja. Namun, hotel itu ternyata cuma beroperasi selama enam hari.
Aparat Turki memergokinya ketika mendapati salah satu balkon hotel itu tidak sesuai dengan gambar rancangan arsitek yang telah disetujui. Ada 12 tamu pertama yang berpakaian minim di hotel itu yang dipaksa pindah ke hotel biasa. Ahmed Kosar, juragan hotel itu yang sudah 15 tahun menggeluti industri pariwisata Turki, berharap dapat merenovasi balkon dan membuka kembali hotelnya pada Rabu mendatang.
Ahmed mengatakan kepada BBC, dia selalu mencari cara baru untuk mempromosikan bisnisnya yang bernilai 20 miliar AS itu. Ia mengklaim, sejumlah kliennya dari Eropa di hotel-hotel miliknya yang lain berminat untuk berlibur di hotel nudisnya.
Sedianya Ahmed membebaskan para tamunya untuk bertelanjang di sekitar kolam renang atau menggunakan bus khusus untuk diantarkan ke pantai pribadi agar mereka bebas bertelanjang.
Ahmed mengatakan, dia berupaya membuka kembali hotelnya karena sebetulnya banyak hotel di daerah itu yang dibolehkan beroperasi walaupun tidak memiliki beragam izin yang diwajibkan di Turki. Ia menambahkan, hotelnya yang dibangun selama dua tahun ini tidak ada keberatan dari penduduk setempat, asalkan para turis telanjang tetap berada di kompleks hotel atau di pantai pribadi.
Hotel itu hanya boleh menerima tamu orang asing, tidak untuk warga Turki. Staf hotel yang hampir semuanya laki-laki juga memakai baju biasa. Ahmed tak bersedia menduga-duga apakah Partai AK, yang sedang berkuasa, berada di balik penutupan hotelnya.
Lazim diketahui, partai itu memiliki agenda konservatif dan berupaya menerapkannya di negara Turki yang sekuler. Namun, Ahmed mengatakan, bila proyeknya terus dilarang, dia mungkin akan memindahkannya ke negara lain, seperti Kroasia atau Siprus Utara.
kompas.com
Hotel itu memiliki 64 kamar, dibangun di kawasan wisata Semenanjung Datca, di arah timur dari tempat wisata Marmaris yang jauh lebih terkenal dan ramai. Di situlah semua tamu dibebaskan untuk menikmati sensasi berbugil ria kapan saja, di mana saja. Namun, hotel itu ternyata cuma beroperasi selama enam hari.
Aparat Turki memergokinya ketika mendapati salah satu balkon hotel itu tidak sesuai dengan gambar rancangan arsitek yang telah disetujui. Ada 12 tamu pertama yang berpakaian minim di hotel itu yang dipaksa pindah ke hotel biasa. Ahmed Kosar, juragan hotel itu yang sudah 15 tahun menggeluti industri pariwisata Turki, berharap dapat merenovasi balkon dan membuka kembali hotelnya pada Rabu mendatang.
Ahmed mengatakan kepada BBC, dia selalu mencari cara baru untuk mempromosikan bisnisnya yang bernilai 20 miliar AS itu. Ia mengklaim, sejumlah kliennya dari Eropa di hotel-hotel miliknya yang lain berminat untuk berlibur di hotel nudisnya.
Sedianya Ahmed membebaskan para tamunya untuk bertelanjang di sekitar kolam renang atau menggunakan bus khusus untuk diantarkan ke pantai pribadi agar mereka bebas bertelanjang.
Ahmed mengatakan, dia berupaya membuka kembali hotelnya karena sebetulnya banyak hotel di daerah itu yang dibolehkan beroperasi walaupun tidak memiliki beragam izin yang diwajibkan di Turki. Ia menambahkan, hotelnya yang dibangun selama dua tahun ini tidak ada keberatan dari penduduk setempat, asalkan para turis telanjang tetap berada di kompleks hotel atau di pantai pribadi.
Hotel itu hanya boleh menerima tamu orang asing, tidak untuk warga Turki. Staf hotel yang hampir semuanya laki-laki juga memakai baju biasa. Ahmed tak bersedia menduga-duga apakah Partai AK, yang sedang berkuasa, berada di balik penutupan hotelnya.
Lazim diketahui, partai itu memiliki agenda konservatif dan berupaya menerapkannya di negara Turki yang sekuler. Namun, Ahmed mengatakan, bila proyeknya terus dilarang, dia mungkin akan memindahkannya ke negara lain, seperti Kroasia atau Siprus Utara.
kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar