Minggu, 20 Januari 2008

Upaya Sehat dengan Chikung

Meditasi chikung memunculkan kekuatan tritunggal, yakni menyatunya energi, darah, dan cairan tubuh. Melalui cara itu diharapkan tubuh akan terbentengi dari setiap penyakit yang datang menyerang.

Pikiranmu adalah energimu, demikian kata Albert Einstein. Dalam kedokteran modern selalu dikatakan bahwa pikiran yang optimis akan menghasilkan kondisi kesehatan terbaik.

Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM), pikiran positif akan menghasilkan energi yang sama. Energi positif adalah energi yang bersirkulasi secara terus-menerus di dalam tubuh manusia, sehingga tubuh menjadi sehat. Sebaliknya, energi yang tersumbat atau terhambat disebut energi yang negatif.

Menurut Anthony Darmansyah Chiu, dari Qi Gong Center, Jakarta, salah satu cara manusia untuk meningkatkan taraf kesehatannya adalah dengan tune up otak, yakni chikung. Dengan chikung, otak Anda memasuki gelombang teta, yakni dalam kondisi rileksasi.

Di Cina, chikung ada beribu macam jenisnya. Namun, pembagian kelompok besarnya hanya dua macam, yakni chikung gerak dan diam. Chikung gerak, kata Anthony, semisal taichi dan wai tan kung, dikonsentrasikan pada titik dan tien (pusat energi) luar. Chikung diam, semisal meditasi chikung, dikonsentrasikan pada titik-titik dan tien dalam.

Di kliniknya, secara khusus, Anthony hanya mengajarkan chikung diam kepada pasiennya. Dengan teori dan praktik yang diajarkan, pasien diharapkan dapat melakukan self healing (menyembuhkan diri sendiri). Selain kesehatan yang didapat, meditasi chikung juga membuat Anda akan merasa lebih dekat dengan Yang Maha Kuasa.

Tritunggal

Bagaimana kita dapat sehat setelah melakukan meditasi chikung? Meditasi chikung, kata Anthony, membawa kita masuk ke sebuah keheningan. Dalam hening, sirkulasi energi di dalam tubuh menjadi lebih lancar. Upaya penyehatan jiwa dan raga pun menjadi lebih optimal.

Bagaimana langkah untuk memulai serangkaian meditasi ini? Tak sulit melakukannya. Secara singkat dan sederhana, Anthony menjelaskan, bernapas seperti biasa lewat hidung dan berkonsentrasi. Saat itulah, energi alam semesta akan diserap melalui otak dan disimpan di dalam tubuh. Selanjutnya, energi yang tersimpan di dalam tubuh akan bersirkulasi melalui garis energi (meridian) ke titik-titik akupuntur.

"Pada chikung gerak, semisal taichi, energi disalurkan ke gerak. Sebaliknya, pada chikung diam, seperti meditasi, energi diputar," katanya. Itulah sebabnya, aliran energi pada meditasi chikung terasa hangat.

Setelah menguasai cara mengaktifkan energi, energi tersebut bisa disalurkan ke organ tubuh yang membutuhkan penyembuhan. Contohnya, diarahkan ke organ lambung untuk penderita maag atau di pankreas untuk pengidap diabetes melitus.

Menurut teori TCM, energi terbesar di alam semesta adalah matahari. Sinar putihnya mengandung warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Manusia sendiri hidup dalam medium energi dan ditopang oleh matahari.

"Energi dalam diri akan efektif kala diaktifkan dan disirkulasikan. Begitu energi digerakkan, lahirlah tritunggal, yakni menyatunya energi, darah, dan cairan tubuh," katanya.

Aura Berubah

Pembangkitan energi dalam TCM, kata bapak dua anak ini, merujuk pada istilah Jing Qi Shen. Jing adalah saripati makanan, minuman, dan oksigen yang diolah menjadi chi (energi) agar shen (jiwa) menjadi sehat.

"Oksigen masuk lewat hidung. Saat meditasi, energi masuk melalui pusat energi atas, di puncak kepala. Energi yang berupa hawa panas turun hingga hui yin di dubur, kemudian naik memasuki batang otak atau sumsum belakang terus ke otak. Begitu seterusnya. Satu perputaran tersebut dinamakan mikrokosmos," paparnya.

Ketika Anda berlatih meditasi ini secara kontinyu dan sudah bisa menguasai serta tersambung dengan energinya, warna aura akan berubah, dari yang buruk menjadi baik. Hal ini bisa dibuktikan dengan foto aura. Sekadar menyakinkan, ia selalu menyarankan pasien untuk melakukan foto aura sebelum dan sesudah latihan chikung diam.

Saat meditasi, lanjutnya, peserta akan dibawa pada kesadaran antara teta dan alfa yakni delta. Yang terasa setelah meditasi, badan lebih segar. Sensasi lainnya, misalnya melihat cahaya putih atau melakukan gerakan jurus kungfu.

Meditasi satu jam sama dengan tidur empat jam. Hal ini dibuktikan oleh Seno Widodo (58), pensiunan RS Pertamina. Tahun lalu ia mengalami gangguan kolesterol tinggi dap pembesaran prostat. Setelah mengikuti latihan meditasi chikung, kolesterol yang tadinya 250 mg/dl, kini di bawah 200 mg/dl. Nilai prostatnya, sebelumnya 200, menjadi 7. Seno juga merasakan tubuhnya lebih bugar setelah menjalani latihan meditasi chikung setiap malam.

Kebugaran juga dialami Siti (58), pensiunan karyawan Departemen Pertanian. Pada latihan ke-3, Siti tak lagi mengalami kesemutan. Padahal sebelumnya setiap bangun tidur ia mengaku selalu mengalami kesemutan.

Agar seluruh meridian tersambung, kata Anthony, latihan meditasi chikung di Qi Gong Center dilakukan selama 10 kali pertemuan. Masing-masing pertemuan berlangsung selama 4 jam. Selanjutnya, lakukan latihan di rumah setiap hari, selama 15-60 menit.

Tarif untuk mengikuti 10 kali latihan, sebesar 1,5 juta rupiah. Bila belum lulus, peserta boleh mengulanginya tanpa dipungut biaya tambahan.

Detoksifikasi Alami

Dalam teori TCM, dipaparkan Anthony, puncak kesehatan manusia adalah di usia 16-20 tahun. Sesudah menginjak usia kuliah atau kerja, kesehatan tubuh banyak bergantung pada pola hidup, pola makan, pola tidur, olahraga, dan kegiatan meditasi. Bila salah satu unsur tidak seimbang, akan mengakibatkan kesehatan tubuh terus menurun, seiring dengan tersumbatnya energi. Gejala tersumbatnya energi adalah sakit kepala, punggung, pinggang, sulit tidur, dan gampang stres.

Selain untuk melancarkan peredaran darah, manfaat lain pelatihan meditasi yang terus menerus, kita dapat meningkatkan servis spooring dan balancing organ tubuh, seperti paru-paru dan jantung. Tujuannya, memberikan "energi" kepada organ-organ tersebut agar lebih awet dan bekerja lebih baik lagi. Mirip kendaraan, kita perlu melakukan maintenace terhadap seluruh organ tubuh.

Meditasi chikung diyakini menyehatkan jiwa. Jiwa berada di pusat kelenjar yang disebut master glands atau master souls, yang terdiri atas pituitary gland, pineal gland, thalamus gland, dan hypothalamus gland. Semuanya berada di depan otak besar, itulah yang dinamakan pusat jiwa.

Kesehatan seluruh sistem kelenjar endoktrin dikendalikan oleh keempat kelenjar diatas. Keempatnya bisa memerintahkan kelenjar lain, misalnya hormon melatonin, memproduksi agar kita terbebas dari insomnia.

Otak manusia tak bisa dijaga kesehatannya dengan olahraga karena tak berotot. Meski demikian, otak bisa disehatkan dengan meditasi.

Pria lulusan teknik sipil Universitas Parahyangan tahun 1981 ini menambahkan bahwa meditasi bukan antibiotika, yang mampu menyembuhkan seketika. Karena itu, bila kita cedera atau terluka tetap harus berobat ke dokter. Sebaliknya meditasi dapat mempercepat penyembuhan luka atau penyakit. Contohnya, disaat tanda-tanda flu datang, dengan meditasi, gejala itu akan hilang.

Meditasi chikung memperkuat kerja saraf parasimpatetik. "Jika seseorang stres, dokter akan menganjurkan untuk tidak stres. Soal bagaimana mengendalikannya, itu yang biasanya kurang dipahami. Meditasi ini mengendalikan saraf simpatetik, sehingga saraf diseimbangkan. Dengan memperkuat saraf parasimpatetik, stres dapat dikendalikan," katanya.

Selain itu, meditasi juga bermanfaat sebagai detoksifikasi alamiah, seperti kolonhidroterapi atau terapi cuci usus. Ia mencontohkan, pasiennya seorang pecandu narkotika, fesesnya berwarna kuning terang seperti tinja bayi setelah melakukan meditasi dalam 2 tahap. Padahal sebelumnya berwarna hitam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar