Sekitar empat minggu yang lalu saya menonton acara yang namanya Animal Imitator di stasiun TV kesayangan, Discovery Chanel. Acara tersebut menceritakan tentang beberapa orang yang sangat fanatik terhadap binatang, beberapa di antara mereka bahkan ada yang tidak sekedar koleksi barang-barang yang berkaitan dengan binatang (boneka, aksesori dll) tetapi sampai melakukan perubahan pada tubuh mereka demi kefanatikan mereka pada binatang. Ada yang hanya sekedar melukis kulit tubuhnya dengan tattoo pola dan warna yang sama dengan binatang tetapi ada yang lebih parah karena sampai merubah bentuk wajah semirip mungkin dengan binatang idolanya.
Salah seorang yang sangat ekstrem adalah seorang teknisi IT yang menamakan dirinya sebagai Cat. Dia sampai mengubah wajahnya semirip mungkin dengan harimau. Bibirnya bahkan sampai disobek demi mengejar bentuk moncong harimau. Ironis ya, yang bibirnya (maaf) sumbing saja rela menabung dan bekerja ekstra demi bentuk bibir yang normal. Eh kok ini yang normal malahan dibuat sumbing. Bukan itu saja, selain gigi yang dibuat runcing ternyata si Cat ini menanamkan beberapa logam di atas bibir dan matanya sebagai dudukan untuk meletakkan kumis dan alis harimau.
Tetapi ironis sekali, manusia yang katanya makhluk dengan kasta tertinggi karena dilengkapi oleh akal untuk mengendalikan nafsu yang ada malahan lebih brutal dari hewan. Hewan memangsa hewan lain karena kebutuhan…makan, tetapi trend yang ada saat ini pembunuhan yang dilakukan manusia seringkali tanpa alasan yang jelas. Memang manusia membunuh juga karena kebutuhan, yaitu butuh untuk menjadi kaya…butuh untuk menjadi penguasa dan ke-butuh-an yang lain. Tetapi alangkah anehnya jika manusia yang dikaruniai akal ternyata melakukan pemenuhan kebutuhan dengan cara-cara yang tidak akali dan manusiawi, bukankah ada banyak cara lain yang lebih akali dan manusiawi dari membunuh dkk? Bahkan yang tidak kalah parahnya, manusia juga tega melakukan pembunuhan terhadap diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa manusia sudah tidak bisa menghargai dirinya sendiri lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar