Menjadi bagian dari 10 kota paling "berdosa" di dunia mungkin bukan merupakan kabar bagus bagi Manama, ibukota Bahrain. Polisi pekan lalu melancarkan tindakan keras terhadap pelacuran di kota ini setelah kota ini diberitakan di sebuah majalah barat khusus laki-laki dengan sebutan daerah di Timur Tengah yang berkembang untuk industri seks dan alkohol.
Polisi Bahrain menangkap 300 pelaku prostitusi dan mucikari di Manama pekan lalu. Setelah kota ini dimasukkan ke kota nomor delapan paling "berdosa" didunia, dan satu-satunya di Arab, menurut majalah Askmen. Kota ini dikenal sebagai "Tempat Pesta Paling Tenang di Timur Tengah".
Kota ini dekat dengan Arab Saudi dan dikenal merupakan tempat bagi orang-orang Saudi mencari kesenangan dunia, yang sulit mereka dapatkan di negara mereka sendiri. Kota ini menawarkan hal-hal haram mulai dari tempat minum-minuman, pub, club malam sampai prostitusi.
Menteri Dalam Negeri Bahrain pada hari Jum'at mengeluarkan pernyataan akan "membatasi visa untuk negara tertentu yang telah dikenal dengan aktivitas prostitusinya" kutip koran lokal Bahrain.
Walaupun dihuni sebagian besar penduduk Muslim dan hanya sepertiganya penduduk asing, Manamah menikmati budaya liberal dan orang-orang Arab sepekan sekali terbang ke kota ini untuk bersenang-senang.
Pemerintah Bahrain bulan lalu telah memberikan larangan alkohol dan berusaha mengurangi kegiatan liberal namun larangan ini mendapat peringatan dari para pemilik retauran bahwa pelarangan ini akan menghambat sektor pariwisata.
Bisnis alkohol menghasilkan lebih dari 20 juta dinar (52 juta dolar) pertahun, menurut ahli ekonomi.
Menurut majalah Askmen tersebut yang menjadi kota "maksiat" pertama di dunia adalah kota Pattaya di Thailand.
Polisi Bahrain menangkap 300 pelaku prostitusi dan mucikari di Manama pekan lalu. Setelah kota ini dimasukkan ke kota nomor delapan paling "berdosa" didunia, dan satu-satunya di Arab, menurut majalah Askmen. Kota ini dikenal sebagai "Tempat Pesta Paling Tenang di Timur Tengah".
Kota ini dekat dengan Arab Saudi dan dikenal merupakan tempat bagi orang-orang Saudi mencari kesenangan dunia, yang sulit mereka dapatkan di negara mereka sendiri. Kota ini menawarkan hal-hal haram mulai dari tempat minum-minuman, pub, club malam sampai prostitusi.
Menteri Dalam Negeri Bahrain pada hari Jum'at mengeluarkan pernyataan akan "membatasi visa untuk negara tertentu yang telah dikenal dengan aktivitas prostitusinya" kutip koran lokal Bahrain.
Walaupun dihuni sebagian besar penduduk Muslim dan hanya sepertiganya penduduk asing, Manamah menikmati budaya liberal dan orang-orang Arab sepekan sekali terbang ke kota ini untuk bersenang-senang.
Pemerintah Bahrain bulan lalu telah memberikan larangan alkohol dan berusaha mengurangi kegiatan liberal namun larangan ini mendapat peringatan dari para pemilik retauran bahwa pelarangan ini akan menghambat sektor pariwisata.
Bisnis alkohol menghasilkan lebih dari 20 juta dinar (52 juta dolar) pertahun, menurut ahli ekonomi.
Menurut majalah Askmen tersebut yang menjadi kota "maksiat" pertama di dunia adalah kota Pattaya di Thailand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar