Polisi menyelidiki kelompok bunuh diri massal kedua di Facebook. Sebanyak 208 orang berkomitmen bunuh diri pada 21 Desember dipicu nilai sekolah dan tekanan orangtua.
Polisi Hongkong mencoba mengenali jejak pembuat Facebook berbahasa China yang mengajak anggotanya untuk melakukan bunuh diri massal. Hampir 190 orang anggotanya berkomitmen untuk melakukan bunuh diri massal pada 21 Desember.
Sekarang grup kedua muncul di Facebook, dan mengajak 98 anggotanya untuk menyatakan akan melakukan bunuh diri massal.
Grup tersebut mengatakan, “Apa artinya hidup? Orang yang anda cintai jatuh cinta kepada orang lain. Orang dewasa selalu saja benar. Kami selalu salah. Mengapa tidak kita meninggal saja bersama?.”
Investigasi terhadap grup tersebut dimulai setelah salah satu anggota grup yang berumur 15 tahun dihentikan oleh temannya ketika dia sedang mencoba melemparkan dirinya dari atap sekolah Hong Kong.
Ketika polisi melacak pendiri grup tersebut, seorang gadis sekolah yang mengklaim bahwa ancaman bunuh diri tersebut dilakukan hanya untuk kesenangan semata dan tidak perlu diambil secara serius.
Biro Kriminal Hong Kong menyelidiki grup Facebook tersebut anggotanya tersebar di beberapa kota berjumlah 7 juta orang dan melakukan kontak untuk mengawasi pertanda kapan dimulainya bunuh diri tersebut.
Bunuh diri remaja termasuk tinggi di Hong Kong. Pakar mengatakan tekanan untuk mencapai nilai yang bagus di sekolah dan faktor orang tua menjadi salah satu pemicu.
Polisi Hongkong mencoba mengenali jejak pembuat Facebook berbahasa China yang mengajak anggotanya untuk melakukan bunuh diri massal. Hampir 190 orang anggotanya berkomitmen untuk melakukan bunuh diri massal pada 21 Desember.
Sekarang grup kedua muncul di Facebook, dan mengajak 98 anggotanya untuk menyatakan akan melakukan bunuh diri massal.
Grup tersebut mengatakan, “Apa artinya hidup? Orang yang anda cintai jatuh cinta kepada orang lain. Orang dewasa selalu saja benar. Kami selalu salah. Mengapa tidak kita meninggal saja bersama?.”
Investigasi terhadap grup tersebut dimulai setelah salah satu anggota grup yang berumur 15 tahun dihentikan oleh temannya ketika dia sedang mencoba melemparkan dirinya dari atap sekolah Hong Kong.
Ketika polisi melacak pendiri grup tersebut, seorang gadis sekolah yang mengklaim bahwa ancaman bunuh diri tersebut dilakukan hanya untuk kesenangan semata dan tidak perlu diambil secara serius.
Biro Kriminal Hong Kong menyelidiki grup Facebook tersebut anggotanya tersebar di beberapa kota berjumlah 7 juta orang dan melakukan kontak untuk mengawasi pertanda kapan dimulainya bunuh diri tersebut.
Bunuh diri remaja termasuk tinggi di Hong Kong. Pakar mengatakan tekanan untuk mencapai nilai yang bagus di sekolah dan faktor orang tua menjadi salah satu pemicu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar