Jumat, 25 April 2008

Hidup Dengan 23 Jarum Selama 29 Tahun

Jarum dalam tubuh
Jarum dalam tubuh

Dalam tubuh seorang perempuan Tiongkok ditemukan 23 batang jarum dengan panjang masing-masing sekitar 3,5 sentimeter. Kasus mengerikan itu diketahui saat Luo Cuifen, nama perempuan berusia 29 tahun itu, memeriksakan diri ke dokter setelah mengalami perdarahan saat buang air besar. Hasil foto X-ray menunjukkan keberadaan belasan logam tajam itu di dalam tubuhnya.

Kini tim dokter tengah berusaha mengeluarkan jarum-jarum tersebut dari tubuhnya. Tantangannya cukup rumit dan sangat berbahaya karena sebagian besar jarum tersebut sudah masuk ke dalam organ vital Luo.

Beberapa jarum sudah masuk ke dalam livernya, sebagian yang lain ke dalam ginjal, dan beberapa juga masuk ke kantong kemihnya. "Hal tersebut membuat pengangkatan jarum menjadi lebih sulit," kata Qu Rui, jurubicara Rumah Sakit Richland International di ibu kota Provinsi Yunnan, Kunming.

Ditambahkan Qu, enam di antara 23 jarum yang semuanya berada di perut akan diambil Selasa (11/9). Pengambilan itu adalah rangkaian pertama dari beberapa operasi yang direncanakan. "Operasi besok (hari ini, Red) memiliki beberapa risiko yang berbeda," kata Qu.

Demi suksesnya prosedur, operasi tersebut akan melibatkan 23 dokter dari berbagai bidang. Mulai ahli medis perempuan, spesialis saraf, termasuk spesialis tulang dan kardiologi. Bukan hanya itu, beberapa dokter dari Kanada dan Amerika Serikat akan bergabung dengan tim Tiongkok dalam operasi tersebut.

Berdasar rilis berita yang dikeluarkan RS, Luo sudah bertahun-tahun menderita depresi parah, kecemasan, plus insomania jangka panjang. Dengan kondisi tersebut, Luo tidak bisa melakukan aktivitas berat seperti mengangkat benda berat atau beraktivitas fisik.

Qu mengatakan dokter yang merawatnya meyakini bahwa jarum-jarum tersebut dimasukkan nenek-kakeknya saat Luo masih muda. Sang kakek dan nenek itu berharap Luo akan meninggal dunia sehingga anak mereka (orang tua Luo) diharapkan bisa memproduksi anak lelaki.

Tidak jelas apakah penyelidikan akan dilakukan untuk membongkar "kejahatan jarum jahit" tersebut. Media massa setempat mengatakan bahwa kakek-nenek Luo sudah meninggal dunia.

Tiongkok hanya memperbolehkan satu anak. Meski di pedesaan, masyarakatnya bisa punya anak kedua bila anak pertama mereka perempuan. Di banyak kawasan di Tiongkok, anak lelaki masih dianggap sebagai "gantungan" keluarga. Banyak hal yang mendasari itu, antara lain, anak lelaki secara tradisi harus merawat orang tua mereka yang sudah tua dan pria membawa nama keluarga.

Aborsi dan pembunuhan janin berjenis kelamin perempuan sudah membuat rasio antara anak lelaki dan perempuan berbeda jauh. Perbandingannya 119 anak lelaki dengan 100 anak perempuan. Sebagai bandingan, di negara industrial lainnya, perbandingannya antara 104 dan 107 anak lelaki pada 100 anak perempuan. [idp/jul].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar