Sabtu, 05 April 2008

75 Juta Pria Asia Pelanggan Seks Komersial

Perkembangan penyakit AIDS dan infeksi HIV di Asia tempaknya makin memprihatinkan dan mengancam pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Kekhawatiran ini tidak terlepas dari fakta di lapangan bahwa saat ini ada lebih dari 10 juta wanita di Asia bekerja sebagai penjaja seks dan sedikitnya 75 juta pria menjadi pelanggan setianya.

Data yang cukup mencengangkan ini dirilis oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) lewat sebuah laporannya Rabu (26/3) kemarin. PBB mengatakan pemerintah negara-negara di Asia telah gagal mengendalikan epidemik ini dan seharusnya melakukan upaya lebih serius dalam membatasi derasnya gelombang kecenderungan pria yang memuaskan nafsunya lewat jasa prostitusi.

Tidak seperti di Afrika, ungkap laporan itu, penyebaran epidemik di Asia ini belum merata dan mungkin dapat dikontrol jika upaya pencegahan dipusatkan pada infeksi yang berkaitan dengan prostitusi, penggunaan obat-obat terlarang dan homoseksualitas.

Program-program untuk meningkatkan penggunaan kondom di antara pekerja seks akan lebih berarti ketimbang upaya pencegahan lainnya dalam mengendalikan infeksi HIV di Asia, ungkap laporan yang dikeluarkan Komisi AIDS di Asia.

Oleh karena kebanyakan pria pelanggan prostitusi adalah mereka yang telah menikah atau pun belum, terdapat angka signifikan wanita yang hanya berhubungan intim dengan suaminya menjadi tertular HIV. Tujuan efektif dari pencegahan infeksi HIV pada pasangan para pria ini belum dikembangkan di Asia, padahal jelas-jelas sangat penting, tambah laporan tersebut.

Laporan itu juga menyatakan para politisi benar-benar gagal untuk mengambil peran dalam mengendalikan diskriminasi dan hal-hal tabu yang berkaitan dengan HIV yang bertentangan dengan diskusi publik soal seks dan seksualitas.

Sekretaris Jendral PBB, Ban Ki-moon, yang merilis laporan itu di new York, mengaku merasa malu atas stigma-stigma yang masih merongrong HIV di Asia. Ia juga prihatin dengan pengaruhnya terhadap ekonomi di wilayah itu. Di banyak negara Asia, prostitusi dan homoseksualitas adalah salah satu hal yang dilegalkan.

AIDS telah menjadi penyebab utama terbesar akan hilangnya hari-hari kerja dan kematian yang berkaitan dengan penyakit ini. Kami melihat awal dari lingkaran setan, yang menyebabkan ancaman terhadap pertumbuhan ekonomi dan kebangkitan sosial serta menyebabkan lebih banyak lagi infeksi, ujarnya.

Laporan itu juga mengatakan bahwa prostitusi adalah penyebab utama dari kasus infeksi baru dan terdapat sekitar 4,9 juta orang yang mengidap HIV di Asia tahun lalu.

Sumber : Kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar