Sabtu, 08 Maret 2008

Menguak Alasan Pria Cerewet

Biasanya cerewet atau bawel selalu identik dengan kaum Hawa, tetapi tidak sedikit para lelaki memiliki kadar yang lebih tinggi. Perilaku cerewet memang terkadang menyebalkan, tapi Anda harus menghadapinya sebaik mungkin.

Sebenarnya, apapun masukan yang dilontarkan pria saat itu akan memberikan sisi positif yang sebenarnya berguna bagi Anda. Hanya mungkin saja cara penyampaiannya yang kurang halus hingga membuat Anda menganggapnya terlalu cerewet.

Meski demikian, tidak semua kecerewetan atau kebawelannya pria merupakan suatu hal yang negatif. Menurut Psikolog Bondan Seno Prasetyadi, cerewet pada pria harus didefinisikan terlebih dahulu. "Artinya, cerewet pada pria sebenarnya karena kaum Adam ini detail terhadap sesuatu. Biasanya mereka selalu mengutamakan yang membuatnya lebih selektif terhadap segala sesuatu," papar Bondan ketika dihubungi okezone melalui telepon genggamnya, Jumat (7/3/2008).

Menurut konsultan untuk SDM di beberapa perusahaan itu, orang Indonesia pada umumnya lebih tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Padahal pria yang lebih detail, banyak memberikan nilai positif pada hidupnya.

"Pria yang sangat detail biasanya lebih matang dalam perencanaan. Sehingga kalau Dia sedang akan bepergian pun biasanya mengecek ulang perlengkapan yang akan dibawa. Hal ini sangat positif karena mereka punya perencanaan terhadap hal-hal yang harus dilakukan," ucap psikolog lulusan Universitas Guna Dharma itu.

Meski demikian, lanjut Bondan, cerewet dapat berlaku apabila seseorang bicara tanpa ada tujuan dan tema yang jelas. Tapi, bila cerewet untuk segala hal yang berkaitan dengan tugas atau berhubungan dengan pekerjaan, berarti Dia sangat detail.

Dengan berperilaku detail, Dia memiliki skala prioritas. "Misalnya dalam sebuah rumahtangga, bila suami sangat detail berarti mengerti tentang nilai-nilai yang lebih utama. Hanya perbedaannya dengan wanita, seringkali mereka membeli sesuatu untuk masa yang akan datang. Sementara pada pria, mereka lebih mengutamakan prioritas utamanya terlebih dahulu," kata staf pengajar di Fakultas Hukum di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.

Lain halnya dengan anak-anak, cerewet pada usia mereka wajib ada karena menentukan pertumbuhan usia perkembangannya. "Kalau pada anak berusia dua sampai tiga tahun istilah cerewet itu ada karena menunjukkan rasa curiousity (ingin tahu)," pungkasnya. (tty)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar